PORTAL JURNAL KPM UNJ | ISSN. 2502-5643

Meneliti Membangun Bangsa

Minggu, 26 November 2017

ANALISIS PESEBARAN AIR LINDI DAN KAREKTERISASI BAWAH PERMUKAAN AREA ALIH FUNGSI LAHAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SUKOLILO - SURABAYA SEBAGAI PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN

Penulis

Lestari, PR., Harjo, TAB, Gazali, I, Bahri, AS

Abstrak

ABSTRAK
Sejak tahun 2001, tempat pembuangan akhir (TPA) Sukolilo di bagian timur Surabaya, telah mengalami proses alih fungsi/rehabilitasi secara bertahap. Daerah tahap 1 yaitu TPA A telah beralih fungsi menjadi daerah pemukiman. Daerah tahap 2 yaitu TPA B saat ini berupa terminal angkutan umum, balai kelurahan serta Taman Kota Tematik (sakura) yang beberapa areanya masih berupa lahan kosong. Daerah tahap 3 yaitu TPA C saat ini berupa lahan terbuka dan beberapa areanya masih digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Perubahan fungsi lahan TPA Sukolilo saat ini telah mempengaruhi karakteristik bawah permukaannya yang berpengaruh pada persebaran air lindi, sehingga perlu dikaji karakteristik bawah permukaannya. Air Lindi yang merupakan polutan cair hasil pembusukan sampah dapat diketahui penyebarannya melalui lapisan akuifer didaerah alih fungsi TPA. Telah dilakukan penelitian geofisika dengan metoda geolistrik VES dan geolistrik tahanan jenis (Res-2D) menggunakan konfigurasi Schlumberger, untuk menggambarkan litologi bawah permukaan terkini dan informasi pola penyebaran lindi yang didasarkan pada karakteristik kelistrikan bumi di bawah permukaan dari daerah tahap 1, tahap 2, dan tahap 3. Korelasi kedua metode tersebut mempresentasikan kondisi bawah permukaan lahan bekas TPA Sukolilo pasca rehabilitasi serta pola pesebaran lindi didaerah rehabilitasi. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pembangunan tata ruang wilayah dan sistem pengelolaan sampah sebagai upaya manajemen lahan TPA untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan menuju indonesia emas. 
Kata kunci : Air Lindi, Litologi, Resistivitas, VES (Vertical Electric Sounding)

ABSTRACT 
Since 2001, Sukolilo landfill where located in eastern of Surabaya, has undergone over the function / rehabilitation phases. Phase 1 is the TPA A has been converted into residential areas. Phase 2 is the TPA B has been converted into terminal, village hall and the city park of Tematik (Sakura), where some areas are still a vacant land. Phasa 3 is the TPA C which is still in the form of open land and some of the area is still used as a garbage dump. Land conversion at Sukolilo Landfill has affected the subsurface characteristics that influence the spread of leachate, it is necessary to study of characterization of the subsurface. Leachate is the liquid pollutant as the result of garbage decomposition which spreading can be seen through the aquifer layer over the function of the landfill area. Geophysical studies have been conducted with VES (Vertical Electric Sounding) and resistivity (Res-2D) using Schlumberger configuration, to describe the current subsurface lithology and information dissemination patterns leachate which is based on the electrical characteristics of the Earth's subsurface of areas phase 1,phase 2, and phase 3. The correlation of both methods are represented the subsurface condition of the former landfill Sukolilo's current post-rehabilitation and the rehabilitation area leachate's disemenation pattern. The results of this study are used as consideration in the development of spatial and waste management systems as landfill management efforts to reduce the negative environmental impacts towards a better indonesia.
Keywords: Leachate, Lithology, Resistivity, VES (Vertical Electric Sounding)

PENGARUH PENAMBAHAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKSEPTABILITAS PADA ROLADE TEMPE

Penulis

Friska Ruswandani Pratiwi, Nur Mei Alfi Fajrin, Agustiani Putri

Abstrak

ABSTRAK
Rolade menjadi salah satu upaya inovasi pengolahan daging sebagai sumber protein hewani yang tinggi. Namun, di Indonesia konsumsi protein hewani masih tergolong rendah. Hal ini diakibatkan oleh tingginya harga protein hewani, yakni 120 ribu per kg (liputan6.com, 2016). Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini ialah memberikan alternatif pengganti daging dengan bahan dasar rolade yang tidak mahal namun kandungan gizinya tidak kalah, seperti tempe yang terbuat dari kacang kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penambahan jagung manis (Zea Mays Saccharata) terhadap sifat fisik dan akseptabilitas pada rolade tempe. Metode penelitian yang dilakukan ialah Studi literatur, Simple Random Sampling, dan Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan adanya nilai susut masak dari variasi penambahan jagung manis ialah 49,04% (perlakuan A0), 27,26%(perlakuan A1), 25,06% (perlakuan A3), 12,82% (perlakuan A5). Selanjutnya uji keempukan menunjukkan hasil 175,20 (perlakuan A0), 170,52 (perlakuan A1), 167,75 (perlakuan A3), 157,39 (perlakuan A5). Tingkat penerimaan konsumen dapat diuji menggunakan uji akseptabilitas yang dilakukan oleh 70 orang mahasiswa S1 UNJ, yaitu 28 orang dari mahasiswa S1 UNJ (KPM) dan 42 orang dari mahasiswa S1 UNJ (nonKPM) yang diambil secara acak di fakultas masing-masing. Perlakuan A3 memberikan hasil yang paling banyak diminati untuk warna, yaitu 152. Perlakuan A0 untuk aroma sebanyak 271, 290 tekstur dari perlakuan A0 mudah diterima konsumen.
Kata Kunci : Tempe, Rolade, Jagung Manis
 

ABSTRACT 
Rolade be one innovation efforts meat processing as a source of animal protein is high. However, Indonesia's animal protein consumption is still relatively low. This is caused by the high price of animal protein, which is 120 thousand per kg (liputan6.com, 2016). One alternative to overcome this problem is to provide an alternative to meat with Rolade base material that is not expensive but no less nutritional content, such as tempeh is made from soybeans. This study aimed to examine the effect of the addition of sweet corn (Zea Mays Saccharata) on the physical properties and acceptability in Rolade tempeh. The research method is the study of literature, Simple Random Sampling, and experiment with a completely randomized design. Results showed that cooking shrinkage values of addition of sweet corn variety was 49.04% (treatment A0), 27.26% (treatment A1), 25.06% (treatment A3), 12.82% (treatment A5). Further tests showed results of tenderness 175.20 (treatment A0), 170.52 (treatment A1), 167.75 (treatment A3), 157.39 (A5 treatment). The level of consumers acceptance can be tested using the acceptability test performed by 70 students S1 UNJ, i.e. 28 people from S1 students UNJ (KPM) and 42 of the students S1 UNJ (non-KPM) taken at random in each faculty. A3 treatment give the best results in great demand for color, ie 152. A0 treatment for aroma as much as 271, 290 texture of treatment A0 easily accepted by consumers.
Keywords: Tempe, Rolade, sweet corn (Zea Mays Saccharata)

PENGARUH KADAR NITRAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR LIPID MIKROALGA Melosira sp. SEBAGAI TAHAP AWAL PRODUKSI BIOFUEL

Penulis

Dwi Oktaviani,Adisyahputra, Nilna Amelia

Abstrak

ABSTRAK
Kebutuhan Indonesia di sektor energi semakin meningkat setiap tahunnya, sedangkan energi fosil yang merupakan sumber energi utama semakin menurun. Oleh sebab itu, perlu dilakukan usaha-usaha untuk mencari bahan bakar alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan alam, diantaranya mikroalga Melosira sp. yang dapat dikembangkan menjadi biofuel karena memiliki asam lemak C:16 (asam palmitat dan asam palmitoleat) yang tinggi. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa Melosira sp. memiliki biomassa yang tinggi, namun kadar lipid nya cukup rendah. Kadar lipid dipengaruhi oleh zat hara, salah satunya yaitu nitrat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan kadar nitrat yang optimal untuk produksi lipid pada mikroalga Melosira sp. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Alga Pertamina Research and Development Pulogadung, Jakarta, pada bulan Desember 2015 - April 2016, meliputi tahap kultivasi, pemanenan, penghitungan biomassa, ekstraksi dan destilasi. Variasi konsentrasi kadar nitrat pada medium f/2 yaitu 0,88 M (kontrol), 0,58 M, 1,17 M, 1,47 M diberikan di tahap kultivasi pada aquarium. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diamati: kurva pertumbuhan, laju pertumbuhan, biomassa dan kadar lipid. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan dan biomassa tertinggi didapatkan dari perlakuan dengan kadar nitrat 1,47 M, hal ini dikarenakan nitrat pada kultur dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pembentukan biomassa melalui proses fotosintesis. Sedangkan kadar lipid tertinggi didapatkan dari perlakuan dengan kadar nitrat 0,58 M. Stress nitrat menyebabkan akumulasi lipid, sehingga kadar lipid tertinggi diperoleh dari kadar nitrat terendah yaitu 0,58 M.
Kata Kunci: Melosira sp., energi terbarukan, solusi krisis energi Indonesia, nitrat.

ABSTRACT
Indonesia needs in the energy sector is increasing every year, while fossil fuels are the main energy source decreases. Therefore, there should be efforts to find alternative fuels to compelte Indonesia needs in energy. Indonesia has natural resources, such as microalgae Melosira sp. which can be developed into a biofuel because the fatty acids C:16 (palmitic acid and acid palmioleat) are high. Previous research has suggested that Melosira sp has a high biomass, but low lipid levels. Lipid levels are influenced by nutrients, one of which is nitrogen. The aim of this research was to determine optimum nitrate levels for growth and lipid level ofMelosira sp. This research was conducted in the Algae laboratory of Pertamina Research and Development Pulogadung, Jakarta, in December 2015-April 2016, includes the step of cultivation, harvesting, calculating biomass, extraction and distillation. Variations in the concentration of nitrate levels in medium f/2 is 0,88 M (control), 0,58 M, 1,17 M, 1,47 M given at the stage of cultivation in the aquarium. This study uses a completely randomized design (CRD). Parameter observed: the growth curve, growth rate, biomass and lipid levels. The results showed the highest growth rate obtainedfrom the treatment with nitrate levels 1,17 M and 1,47 M. Highest biomass growth rate obtained from the treatment with nitrate levels 1,47 M. This is because the nitrate in the culture can be optimally used for the formation of biomass through photosynthesis. While the highest lipid levels obtained from the treatment with nitrate levels 0,58 M.
Keywords: Melosira sp., renewable energy, Indonesia critical energy solution, nitrate.
 

PENUNJUK ARAH CERDAS BERBASIS ATURAN FUZZY (SEBUAH IDE IMPLEMENTASI DARI PENGGUNAAN SENSOR LALU LINTAS)

Penulis

Ditdit Nugeraha Utama, Redno Novicta Sari, Risa Sekarningtyas, M. Habibullah, Anasta Wulandari, Indriyani Eta Rahastri, Darnilia Nurul Sakina, M. Miftahuddin, dan Hilda Cahyani

Abstrak

ABSTRAK
Kemacetan lalu lintas telah menjadi permasalahan klasik yang kerap dihadapi kota-kota besar. Perempatan jalan, volume lalu lintas, ketidakdisiplinan para pengendara kendaraan adalah berbagai potensi kemacetan di jalan raya. Kondisi ini merupakan permasalahan multi dimensi yang harus diselesaikan dengan cara yang luar biasa. Berbagai kajian ilmu di berbagai bidang keahlian telah urun ide untuk menyelesaikan permasalahan ini. Salah satunya adalah keberadaan sensor otomatis untuk pendeteksian jumlah kendaraan dalam kurun waktu tertentu, mengestimasi kepadatan kendaraan, dan laju kendaraan di jalan raya. Dengan menggunakan metode fuzzy (bias) yang diterapkan pada aturan fuzzy (fuzzy rules) serta terapkan melalui prinsip-prinsip konsep optimasi, ide pemanfaatan sensor otomatis tersebut direalisasikan. Metode fuzzy adalah anak cabang keilmuan informatika dan komputer, yang memungkinkan komputer dapat menalar berbagai jenis bahasa alamiah manusia. Disini, aturan fuzzy digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan kemacetan yang terjadi dan bagaimana aksi lanjutan atas kemacetan tersebut. Dengan aturan fuzzy ini, data yang diperoleh dari sensor dikirim dalam bentuk sinyal ke lampu lalu lintas dan palang definitif yang telah didesain sedemikian rupa. Kendaraan yang berada pada lajur yang mengalami kepadatan tertentu akan memperoleh dua lajur alternatif (smart direction atau arah cerdas), sementara kendaraan pada lajur yang lain akan terus bergerak berdasarkan arah yang ditunjukkan oleh lampu lalu lintas dan tindakan dari palang yang bekerja, sehingga tidak ada lajur yang mengalami penumpukan kendaraan, dan memungkinkan kemacetan akan terurai dengan sendirinya. Sistem usulan ini berjalan berdasarkan tingkat kepadatan kendaraan tertentu yang dideteksi oleh sensor, artinya sistem ini berjalan secara fleksibal otomatis (automated flexibly).
Kata kunci: fuzzy, kemacetan, lalu lintas, palang, sensor

ABSTRACT
Traffic congestion had been being a classic problem that metropolitan city faces commonly. Road intersection, traffic volume, indiscipline drivers are several potential of congestion on highway. This condition is a multidimensional problem that should be resolved by an amazing way. Various science domain in various expertise domain had contributed ideas to solve this problem. One is the existence of an automatic sensor for detection the number of vehicles within a certain time, estimating density of vehicle, and vehicle velocity on highway. By using fuzzy which is applied to fuzzy rules, the idea of automatic sensor utilization is realized. Fuzzy method is informatics and computer science subsidiary, which allows computer can detect natural type various of human language. Here, fuzzy rules are used to identify possible congestion that occur and further action over congestion. By using fuzzy rules, data is obtained from sensors is sent as signal to traffic lights and definitive gate has been designed in such a way. Vehicles are in the line which in a certain density will acquire two-line alternatives (smart direction), while vehicle is on other line will be continue to move to direction that is indicated by traffic lights and action of gate working, so no line occur vehicle congested in density on one line or more. Thus, system is running in accordance with vehicle density on a certain level in a line that is detected by sensor, its mean that system is not going to running constantly if not detected vehicle density
Keywords: congestion, fuzzy, gate, traffic, sensor

PEMAHAMAN NILAI-NILAI PAPPASANG DALAM MENINGKATKAN KARAKTER BANGSA YANG BERKEARIFAN LOKAL

Penulis

Dedi Gunawan Saputra

Abstrak

ABSTRAKBangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang sangat kaya dengan kebudayaan. Masyarakat Makassar sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sangat bangga dengan bahasa, kesenian, dan budaya daerahnya. Hal tersebut tercermin dari bahasa daerah Makassar yang masih tetap dilestarikan oleh penutur-penuturnya. Bahasa Makassar merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur bagi masyarakatnya. Nilai-nilai luhur itu terdapat dalam pappasang. Pappasang merupakan petuah yang berasal dari nenek moyang masyarakat Makassar yang berisi tentang aturan mengalami hidup, kehidupan, dan aturan menjalin hubungan dengan Tuhan. Melalui pengamalan nilai-nilai pappasang diharapkan dapat membentuk karakter dan juga diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya masyarakat Makassar dan bangsa Indonesia secara umum. Selain itu, nilainilai pappasang dapat mengarahkan atau mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai nilai-nilai pappasang, maka bangsa Indonesia yang sangat terbuka dengan arus globalisasi dapat menjaga etika dan moralitas antarsesama sehingga aspek kemanusiaan dan modernitas tidak membuat punahnya kearifan lokal yang ada dan juga menjadi landasan terpenting suatu bangsa untuk melakukan pembangunan karakter yang lebih maju. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan nilai-nilai pappasang sebagai media dalam meningkatkan karakter bangsa yang berkearifan lokal. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah deskriptif dengan analisis konteks pada nilai-nilai pappasang. Hasil dan kesimpulan dalam pappasang, yaitu terdapat nilai kejujuran, nilai keagamaan, nilai kepemimpinan, nilai (rasa malu), nilai persatuan. Nilai-nilai dalam pappasang tersebut sangat tinggi karena berisi mutiara-mutiara yang diagungkan oleh masyarakat khususnya di Makassar. Oleh karena itu, pemahaman nilai-nilai pappasang sangat dibutuhkan dalam kehidupan bangsa Indonesia saat ini.
Kata kunci: karakter bangsa, kearifan lokal, pappasang

ABSTRACTIndonesian consists of various different people, tribes, languages which is enrich by culture. As part of Indonesian, Makassar society is very proud of their languages, arts, and the culture. It can be reflected that Makassar language are still be spoken by its people. Makassar language is part of Indonesian that have value sublimes for its society. Value sublimes can be found on pappasang. Pappasang is wise words from Makassar ancestors that contains about the rules in life, live hoods, also the rule in relationships with with the God. Through the application of pappasang, it is expected to form the characters and also give benefits to the society, especially to Makassar society and Indonesian in general. Besides, pappasang values can be as direction to transform the society to be better. By deep understanding about pappasang, it will make Indonesian as opened mind country with the current globalization which is can keep of the ethics and morality among human so that humanity aspect and modernity will not erase the local wisdom that have already become an important fundamental of nation in establishing the characters. The aim of this paper to describe pappasang values as media to develop nation characters with local wisdom. The method is descriptive by analyzing the context of pappasang values. In pappasang, the researcher found various values such as honesty, spiritual, leadership, abashment, and unity values. The values in pappasang is very high because there are pearls that adore by Makassar society. Therefore, the understanding of pappasang values are needed for Indonesian live in the present.Keywords: characters of nation, local wisdom, pappasan  

"E-G-L" (ENGKLEK GAME LEARNING) MEDIA EDUKATIF DAN INOVATIF SEBAGAI MEDIA MASA ORIENTASI SISWA (MOS) DALAM PEMETAAN KEMAMPUAN DASAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Penulis

Abdul Rozak, Muji Rahayu
 

Abstrak

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media game learning inovatif dan edukatif yang dapat menumbuhkan dan melestarikan budaya indonesia, serta memetakan kemampuan dasar siswa. Jenis penelitian ini adalah Research and Development , dengan model pengembangan ADDIE, yang terbagi dalam 5 fase, yaitu : 1) Fase Analisis (analysis), 2) Fase Desain (Design), 3) Fase Pengembangan (Development), 4) Fase Penerapan (Implementation), 5) Fase Evaluasi (Evaluation). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA dengan penerapan kurikulum K13 di sekolah. Produk penelitian ini adalah media E-G-L berbasis budaya Indonesia. Penelitian berlangsung dalam tiga tahap, yaitu: 1) kajian teori dan analisis kebutuhan; 2) pembuatan media E-G-L dan instrumen soal; 3) uji coba perangkat dan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes kemampuan dasar siswa dengan menggunakan media E-G-L menunjukkan hasil yang positif, yang ditunjukkan oleh adanya hasil respon guru dan siswa melalui wawancara dan angket serta dengan nilai rerata tes 81,33. Jadi secara keseluruhan, berdasarkan hasil penelitian bahwa media EG-L dapat meningkatkan motivasi siswa pada saat masa orientasi siswa (MOS) dan guru dapat mengukur kemampuan dasar siswa lebih awal.
Kata Kunci : Budaya Indonesia, E-G-L, Media, Kemampuan Dasar

ABSTRACT
This research aims to develop an innovative media and educational learning game that can foster and preserve the culture of Indonesia, as well as mapping the basic abilities of students. The Type of this research is Research and Development, with the into five phases, that is : 1) Phase of Analysis, 2) Phase of Design, 3) Phase of Development, 4) Phase of application, 5) Phase of Evaluation . The subject of this research is a grade 10th Senior in schools. The products of this research is media E-G-L with Indonesian culture. This research takes in three stages, they are : 1) the study of theory and analysis needs.; 2) Making the media E-G-L and instruments matter.; 3) Testing devices and experiments. The results showed that test the basic ability of students that used media E-G-L show positive results, demonstrated by the results of responses of teachers and students through interviews and questionnaires as well as with a mean value of 81.33 test. So overall , based on the results of research that media E-G-L can increase student's motivation at the time of the student orientation ( MOS ) and teachers can measure the basic ability of students early.
Keywords: Culture Indonesia, E-G-L, Media, Basic Ability

Senin, 06 Maret 2017

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KERTAS BERBAHAN DASAR SELULOSA KULIT DURIAN (Durio zibethinus)

Penulis

Tia Widiastuti, Afrizal, Zulmanelis

Abstrak

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi selulosa dari kulit durian sebagai bahan dasar pembuatan kertas serta mengetahui karakteristik dari kertas yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan memberikan variasi konsentrasi pelarut pada proses delignifikasi dan bleaching. Proses delignifikasi dilakukan dengan dua metode, yaitu metode soda dan asetosolv. Pada metode sodadiberikan variasi konsentrasi NaOH 2,5%, 3% dan 5% sedangkan pada metode asetosolv diberikan variasi konsentrasi asam asetat 60%, 70% dan 80%. Adapun pada proses bleaching diberikan variasi konsentrasi H 2 O 2 3%, 5% dan 7%. Karakterisasi yang dilakukan meliputi penentuan derajat polimerisasi selulosa kulit durian serta nilai gramatur, kuat tarik dan elongasi kertas. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kondisi terbaik dalam pembuatan pulp kertas adalah dengan menggunakan metode soda. Hasil selulosa paling optimum didapatkan pada penggunaan NaOH 3% dan dengan penggunaan H 2 O 2 5%. Hasil uji karakteristik selulosa menunjukkan bahwa selulosa yang diisolasi dari kulit durian memiliki derajat polimerisasi sebesar 98. Selulosa kulit durian tersebut kemudian digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan kertas. Berdasarkan hasil uji karakteristik kertas kulit durian, diperoleh nilai gramatur kertas sebesar 100 gr/m 2 , nilai kuat tarik kertas sebesar 2,943 N dan elongasi kertas sebesar 0,4%.
Kata kunci : Selulosa, Delignifikasi, Bleaching, Kertas

ABSTRACT
This study aims to determine the potential of cellulose from durian skin as the manufacture of paper and know the characteristics of the resulting paper. The method used is an experimental method to provide variations in the concentration of solvent in the process of delignification and bleaching. Delignification process is done by two methods, namely soda and asetosolv. In the Soda method given variation NaOH concentration of 2.5%, 3% and 5%, while the Asetosolv method given variation acetic acid concentration of 60%, 70% and 80%. The bleaching process given the variations in the concentration of H2O2 3%, 5% and 7%. The characterization was conducted on the determination of the degree of polymerization of the cellulose skin durian and value grammage, tensile strength and elongation of paper. Based on the research results, obtained the best conditions in the manufacture of paper pulp is using Soda method. The results obtained on cellulose optimum use of NaOH 3% and 5% with the use of H2O2. The test results showed that the characteristics of cellulose isolated from the skin of durian has a degree of polymerization of 98. Cellulose durian skin is then used as a raw material in the manufacture of paper. Based on the test results of the characteristics of durian skin paper, the value of paper grammage of 100 g / m2, paper tensile strength value of 2.943 N and elongation of paper by 0.4%.
Key Words : Cellulose, delignification, Bleaching, Paper

Informasi